Senin, 21 Januari 2013

SOHC or DOHC

    

Apapun mesinnya minumnya tetap premium. Bener gak sih?
Coba ditelaah lagi, setelah searching-searching via guru di bengkel dan guru di sekolah menghasilakn sebuah kesimpulan mutlak. Apa itu? Mesin di atas kopmpresi 12:1 harus minum minimal bensin beroktan 95, mesin diatas kompresi 10:1 minimal harus minum bensin beroktan 90, mesin diatas kompresi 7:1 minimal harus minum bensin beroktan 80. Nah sekarang ke mesin, apa sieh efeknya kalau kita melanggarnya? Ya banyak, yang biasa bisa jadi bagus, yang bagus bisa jadi ancur. Anjurannya sie, di sesuaikan. Demi keawetan kinerja optimal mesin itu sendiri.
Nah bicara soal mesin, ada 2 tipe yang umum di gunakan yaitu mesin SOHC dan mesin DOHC. Apakah itu?
SOHC, sebuah konfigurasi mesin 4 tak dimana bungbungan penggerak pelatuk klep hanya ada 1 buah.
DOHC, sebuah konfigurasi mesin 4 tak dimana bungbungan penggerak pelatuk( bisa non pelatuk) ada 2 buah, masing masing untuk klep buka dan klep tutup.
Berhubungan dengan kompresi mesin, menurut data yang telah ane dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Mesin SOHC lebih efektif memakai kompesi tidak terlalu tinggi, karena mesin dengan konfigurasi seperti ini memiliki torsi lebih besar dan umumnya memiliki langkah piston yang panjang.
Mesin DOHC lebih efektif memakai kompresi tinggi, ini bertujuan untuk menggali torsi besar, karena biasanya mesin dengan konfigurasi seperti ini memiliki langkah piston yang pendek, dan ini yang membuat torsi kecil. Akan tetapi tenaga yang di hasilkan umumnya lebih besar.
Bagaimana untuk konfigurasi dengan bore x stroke sama atau square, tipe yang seperti apa yang ideal? Yang 1 ini special, keduanya duanya bisa di pakai, torsi ok dan tenaga yahud ya walupun tak sesuperior over bore.
Jadi apa yang kamu pilih, sesuaikanlah dengan karakter cara berkendaramu.
 

INJEKSI Apaan sih???



Mesin injeksi, maian apaan nih?? Pertama kali denger kata injeksi terasa aneh banget bagi orang kampong yang ga melek dunia. Yah mau gimana lagi, di jaman itu saya belum terlalu tertarik terhadap technology tingkat dewa, soale yang ada aja belom paham bener. Tapi emang dasarnya suka elektronika jadi yang selalu di jadiin bahan percobaan ga jauh dari sound system dan video. Macam tivi, ViSIDI,DIVIDI ,amplifier DE el el. Yah,,semenjak kecil rasa ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan yang berbasis elektronik itu sangat kuat. Benda apapun yg berhubungan dengan elektronik pasti saya bongkar bongkar tanpa bisa mengembalikan seperti semula AKA merusaknya,hahaha. Kejam emang, tapi bagi saya itu menyenangkan. Entah dari mana darah seperti ini mengalir dalam tubuh ini sampai-sampai tak bisa terhitung sudah berapa banyak korbannya, berapa miliar(bohong) telah saya keluarkan(orangtua saya yang beliin) semuanya jadi rongsokan.
Sedikit cerita tentang injeksi, kala itu duo pabrikan jepang untuk pertama kalinya mengeluarkan motor injeksi walaupun berbeda segmen. Pabrikan Honda menelurkan supra injeksi PGMFI sedangkan di kubu Yamaha mengeluarkan mesin injeksi di sport barunya, vixion dengan LC4K (liquid cooled 4 klep). Disini rasa penasaran timbul kembali, kalau dulu banyak denger kata injeksi itu di mesin diesel nah sekarang dimesin bensin terutama motor. Langsung rasa penasaranpun dating dengan tidak permisi dulu,,. Kala itu yang punya motor beginian masih bisa terhitung jari di tempat saya. Bertanya pada orang-orang pengguna motorpun masih pada awam. Taunya motor injeksi itu mahal dan sparepartnya pun susah pasti dan juga mahal mahal. Padaha yang aku tanyakan jawabannya bukan yang seperti itu. Langsung saja aku tanyakan ke guru otomotif, dan penjelasannya pun masih kurang, mesin injeksi itu mesin yang bahan bakarnya di seprotkan, bukan di sedot kaya karbu. Ah ini sieh aku juga ngerti. Padahal yang ingin di aku tanyakan adalah si ECUnya ini. Gimana cara kerjanya? Apa saja keunggulannya di banding CDI? untuk apa saja kegunaannya?  Dan lain sebagainya, banyak deh. Coba kalau waktu itu ketemu orang yang paham tentang injeksi pasti akan menyenangkan jawabannya.
Well inilah injeksi. Sebuah system kinerja yang membuat efisien pembakaran mesin dan mengoptimalkan tenaga yang dihasikan. Terdiri dari sensor sensor sebagai input untuk di olah datanya di ECM kemudian data yang sudah di olah di terjemahkan untuk di kirim ke system penggerak fuel pump, injector bensin dan menghantar listrik yang akan memercikkan api dibusi untuk pembakaran yang telah di sesuaikan derajat pengapiannya sehingga terciptalah efisiensi kinerja mesin yang oftimal.
Setau saya injeksi ada 2 yaitu:
Injeksi standar > program yang status tetap, tidak bisa di rubah-rubah kecuali pakai alat lagi.
Injeksi standalond > program yang dapat di rubah-rudah sesuai dengan keinginan kita.
Ah segitu dulu aja.

Sabtu, 05 Januari 2013

Insert New Lamp ( DIY LED Project)



Modifikasi banyak ragamnya, seperti modifikasi mesin biar kuenceng, modifikasi body tampilan up to date dan lain sebagainya. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang modifikasi penambahan part disko. Kenapa disko, ya si empunya minta pesen seperti itu mu gimana lagi.
First, pemasangan box givi E22 yang memulainya. Keren cuy klo di pasang di c’mbot warnanya nyatu gitu. Bung pedro aka Daniel yang punya ni barang, di sematkan di Honda BeAt merah marun kelahiran tahun yang sama dengan c’mbot. Sebelumnya kuda besi ini sudah disematkan LED green under cap (bener gay a tulisannya). Dan untuk menyenpurnakannya bung pedro ingin menyemayamkan lagi LED di bracket box nya.
Second, pemasangan di mulai dengan menyolder-nyolder kabel ke lampu. Solder sana solder sini,nyambung deh. Test,nyala… Box yang MR.P (mengingatkan sesuatu cia cia cia) belum include brake lamp nya. Nah disini otak di tuntut untuk berpikir bagaimana caranya biar bisa pasang break lamp dengan alat dan bahan seadanya, ga harus beli swict dll. Dan akhirnya idepun berlabuh ke baud-baud electronic yang ada di box perkakas. Atu sana atur sini, solder solder. Bikin lubang di box dan bracket buat terminal listriknya. Lem sana lem sini belit-belit kabelnya dan akhirnya selesai. Oya, LED yang di pakai jenis strip 5128, itu LED yang unyu”,biasanya dipakai buat penerang panel barang-barang electronic seperti TV, Henpun, DVD, Home theater ya seperti itu lah. Pasang lagi LED nya di bracket,kanan-juga kirinya. Yang sisi kanan-kiri ini special, bisa kedip-kedip kaya disco gitu.
Third, ok lanjut ke pembongkaran body untuk mengambil arus listriknya. Nyari setrum buat brake lamp juga buat headlamp aka tanda lampu malam. Solder sana sini, kasih pembalut dan rapihkan. Beres??? Belum boss, pasang electronic flaser buat disconya. Ini disambung ke headlamp indicator, pake switch lagi karena mau di pake saat-saat tertentu aja request bung pedro. Lanjut ke sambung-sambung kabel sisanya. Balut balut dan selesai deh. Rapihkan, ending, test ride…
Nah segitu dulu ceritanya, nanti sambung ke cerita lain. Thanks to bung pedro yang sudah jadi inspirator. Kalau ga ada beliau ga mungkin nih ngoprek-ngoprek kaya gini. (minim foto, lupa ga foto foto)